Langsung ke konten utama

Postingan

Unggulan

Di Kota Lama

Di kota lama, terdengar jeritan. Di tempat yang sama, aku masih saja terdiam. "Februari bajingan!" kataku. Buat apa menghabiskan 13.000 hanya untuk beli bunga? Bisa dimakan juga tidak. Sayangnya, budaya memberikan itu kan memang perihal suka tak suka. Bisa juga hanya untuk cari perhatian. Saat itu, aku suka. Jadi, aku belikan. Intinya, Februari kemarin terlalu berdosa. Kali pertama seorang Diandra mau membelikan uangnya untuk hal tidak berguna. Bukankah ini pertanda kalau aku beranjak dewasa? Hahaha.  Puji syukur OSIS. Separah apapun namaku disamarkan, target tertuju telanjur tahu kalau aku pengirimnya. Aku tak peduli sih, toh memang sudah tidak ada rasa. Aku iseng saja mengingatkan dia betapa anehnya kondisi kita setelah pertemuan itu dibatalkan. Seharusnya, kau bersyukur kisah kita telah kutulis hingga dimuat (ya, cerpen tentangmu dimuat di salah satu buku antologi) atau kau justru menyesal pernah main-main dengan penulis lepas yang bisa kapan saja menjadikanmu inspirasi

Postingan Terbaru

Minta Izin

Pembukaan